Sejak didirikan pada 1 Januari 1970 (Sanuri, SH: 2013), Persatuan Sepak bola (PS) Suwanda Putra telah menjadi klub sepak bola kebanggaan masyarakat Dukuhwaru. Jika menyebut PS. Suwanda Putra, secara otomatis orang akan mengingat Dukuhwaru, begitu juga sebaliknya.
Dalam perjalanannya, PS. Suwanda Putra telah banyak mengukir prestasi. Puncaknya, PS. Suwanda Putra menjadi Juara I Kompetisi Divisi I Persekat (2006). Selain itu, PS. Suwanda Putra juga banyak menjuarai turnamen-turnamen sepak bola di tingkat lokal, maupun luar daerah. Kesuksesan PS. Suwanda Putra, berimbas pada para pemainnya yang kemudian naik kelas menjadi tulang punggung Persekat, klub perserikatan kebanggaan wong Tegal.
Atas prestasi tersebut, Dukuhwaru kemudian dikenal khalayak sebagai masyarakat sepak bola. Selain kerap melahirkan pemain-pemain berbakat, sejak dulu PS. Suwanda Putra juga mempunyai pendukung yang fanatik, yaitu masyarakat Dukuhwaru sendiri. Masyarakat Dukuhwaru, kebanyakan memang dikenal menggemari sepak bola. Maka jangan heran jika setiap PS. Suwanda Putra bertanding, masyarakat Dukuhwaru kemudian berbondong-bondong memadati lapangan pertandingan.
Fanatisme itulah yang kemudian membuat PS. Suwanda Putra tidak pernah terlewatkan untuk diundang berlaga dalam setiap pentas turnamen-turnamen sepak bola besar yang diadakan di wilayah Tegal, Brebes, atau Pemalang. Tidak hanya di Tiga Daerah itu, kebesaran nama PS. Suwanda Putra, bahkan pernah begitu berkibar hingga daratan Jawa Barat sana.
Sepak bola, PS. Suwanda Putra, dan Dukuhwaru kemudian menjadi garis yang identik. Satu kesatuan yang tak terpisahkan. Sepak bola Dukuhwaru (PS. Suwanda Putra), menjadi simbol perekat ikatan sosial sebuah komunitas besar: Desa Dukuhwaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar