Juara

Anak kecil yang masih mengenakan baju SMA itu, dengan langkah malu-malu memberanikan diri naik ke panggung audisi. “Kenapa kamu tidak pulang?” tanya salah satu Juri spontan. Ia membawakan lagu Grenade, dan sekejap mendapatkan banyak pujian karena keunikan suaranya dalam membawakan lagu milik Bruno Mars itu, empat Juri merestui, anak SMA itupun akhirnya lolos audisi.

Seminggu yang lalu, pada Final Gala Show, anak SMA itu berhasil menjadi Juara Pertama. Ia mengungguli perolehan sms dari pesaingnya yang ternyata lebih dulu berpengalaman di blantika musik Indonesia. Kontroversi bermunculan, bagi pihak pendukung lawan, ia dicap tidak layak mendapatkan Juara Pertama. 

Bahwa Jagoan yang mereka dukunglah yang seharusnya juara. Apalagi mengingat anak SMA itu dalam pertandingan sering lupa lirik lagu yang dinyanyikannya. Kesalahan yang mungkin bagi pihak pendukung lawan tidak bisa termaafkan, meskipun matanya titik tiap kali ia lupa lirik. 

Alasan pemula akan ditolak mentah-mentah bagi yang tidak menyukainya. Meskipun sebenarnya adalah hal yang wajar, sepanjang lupa lirik dijadikan pelajaran. Bukankah untuk menjadi hebat tidak perlu terlebih dulu menunggu menjadi hebat? Untuk menjadi hebat, ia tetap harus melalui proses yang tidak hebat terlebih dahulu. Salah lirik, adalah salah satu proses untuk menjadi penyanyi hebat. 

Iwan Fals sering melagukan: “Tujuan bukan utama, yang utama adalah prosesnya.” Dalam proses mencapai tujuan, akan selalu banyak rintangan, baik kesalahan, maupun kegagalan. Tetapi sebenarnya itu semua adalah ujian siswa SMA untuk naik kelas menuju tingkat sarjana. Itu semua juga adalah tempaan sebatang besi untuk menjadi pedang yang kelak tiada tertandingi.

Jadi untuk menjadi penyanyi juara, tidak  hanya harus mempunyai suara emas, tetapi ia juga harus mempunyai karakter berkualitas. Untuk menjadi sempurna, ia terlebih dahulu harus diuji dengan peristiwa ketidaksempurnaan. Karena justru, ketidaksempurnaan adalah alasan yang membuat manusia menjadi sempurna. Dan dari semuanya, paling penting adalah keberanian untuk maju, keberanian untuk menjadi juara.