6 Jul 2012

Bola Boleh Lewat, Lawan Tidak!

Setengah jam sebelum pertandingan di salah satu sudut Stadion Ahmad Yani Panglegur, Sampang Madura. Para pemain memakai kaos kaki, menali sepatu, dan juga berbalsem. Di sisi yang lain, Pak Alwadi, pelatih kami, dengan gaya khasnya seperti Resi Drona mengajarkan ilmu memanah kepada para Pandawa.

Kali ini, kami mewaspadai salah satu pemain lawan, pemain dengan nopor punggung sebelas, bernama Egi Melgiansyah, yang merupakan Kapten Tim Soeratin Persita Tangerang saat itu, dan kini bermain untuk Pelita Jaya di Liga Super Indonesia.


Sebagai jangkar, aku bersama Budi Sukawinarto ditugaskan untuk mematikan pergerakan Egi. Denting waktu terus bergulir: “Tempel lawan, bola boleh lewat, tapi tidak dengan badan lawan,” teriak Pak Alwadi dari pinggir lapangan.


Kami memang kalah 1-0. Namun bagi kami, kekalahan itu sekaligus kemenangan yang sangat berharga, karena Tim Soeratin Persekat unggul agregat, dan akhirnya bisa lolos ke babak berikutnya. Tumpah ruah kegembiraan terlihat pada seluruh isi tim, tidak terkecuali.


Seusai pertandingan: rasa syukur dan sujud kami kepada Allah SWT. Tidak sedikit pula yang menangis haru, termasuk juga aku. 

Aku yang haru hingga saat ini mengenang perjuangan itu. Perjuangan putra-putra terbaik Kabupaten Tegal yang tidak kenal lelah berlari mengibarkan bendera persepabolaan yang sama-sama kita cintai: Persekat Kabupaten Tegal. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar