11 Jun 2012

Tugas Arien

Pesan dari Arien beberapa waktu yang lalu: Jika kamu dilahirkan kembali, ingin menjadi siapakah kamu? Tolong dijawab Mas, untuk tugas Psikologi besok! Walau bukan Psikolog, aku mencoba menjawab: Jika aku dilahirkan kembali, aku ingin tetap menjadi diri sendiri, namun dengan catatan melakukan kesalahan yang lebih cepat.

Kemudian ia kembali mengejar: Apa alasannya Mas? Kembali aku menjawab: Arien, jika kita melakukan kesalahan yang lebih cepat, barangkali kita juga lebih cepat belajar menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang belajar dari kesalahan menjadi pengalaman. Bukankah katanya pengalaman adalah guru terbaik? Lalu komentar Arien berikutnya membuat bulu roma ini berdiri: Gila, jawabannya Chairil Anwar sekali.

Ah Arien, siapa tidak merinding bila disepadankan dengan Si Binatang Jalang itu? Dalam hati sumringah, kemudian aku: Arien, tidak mungkin aku mencoba menggantikan perannya. Benar, Chairil adalah salah satu yang banyak menginspirasi. Namun, sekali lagi, kita masing-masing diciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk, dengan masing-masing kelebihan untuk saling menutup kekurangan masing-masing.

Sebab itulah, mengapa jika diberi kesempatan: aku lebih memilih tetap menjadi seorang Khoerul Anam Syahmadani, tidak Chairil Anwar, tidak Iwan Fals, tidak Jenderal Soedirman, juga tidak Ir. Soekarno. Karena dalam syukur: aku, kamu, dia, mereka atau siapapun diciptakan dalam perannya masing-masing.

Tentang kesalahan: tidak ada satu manusia yang bisa menghindarinya. Kesalahan bukanlah hantu raksasa dalam permainan, ia hanyalah lawan main yang tentunya sepadan: ketika menjegal, sebenarnya ia hanya sedang mengingatkan, agar kita bisa terus belajar. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar