14 Jun 2012

Melindungi Guci

Sebagai putra daerah, aku atau siapapun mereka yang pernah bersentuhan dengan Guci; boleh saja merasa resah. Ketika mendengar pembangunan proyek Geothermal akan diadakan di wilayah itu. Sebagai awam tentang Ilmu Bumi, juga meskipun tim pengkaji utusan dari Pemerintah Pusat mengatakan proyek ini tidak merusak, tetapi mari kita bertanya kepada Bakrie: siapa yang bisa menjamin Lapindo bisa berjaya sepanjang masa?

“Guci adalah salah satu yang akan disentuh, dari sekian banyak akibat dari tidak berdaulatnya pemerintah dalam bidang energi. Jangan-jangan Geothermal adalah salah satu proyek Barat untuk menguasai panas bumi Indonesia?” Ucap dalam hati yang resah terus beradu dengan curiga.

Aku jadi ingat kemarin malam, Taufik Kiemas dalam salah satu wawancara di televisi, menutup acara dengan mengatakan: kepentingan anak cucu adalah yang utama. Rasa-rasanya kalimat visioner suami Megawati itu pantas untuk dijadikan mindset Pemerintah Daerah dalam mengambil kebijakan, sebagai pelaksana kedaulatan rakyat Kabupaten Tegal.

Alangkah baik dan bijaknya, jika pembangunan dimanapun diadakan berdasarkan prinsip ramah dan tamah, tidak merusak apalagi merugikan secara fisik, sosial dan budaya yang telah terkandung di dalamnya. Tegal sebagai daerah Bahari tentu punya alternatif lain dalam hal untuk sumber energi, seperti: sampah, angin serta tentu air.

Guci sebagai Maha Karya Illahi, ia harus dan terus dilindungi dari segala bentuk penjarahan, pembabatan, pengeboran dan dari semua aktifitas yang sifatnya merusak kelestarian dan keindahannya. Agar Guci tetap sehat sebagai jantung peradaban, agar Kabupaten Tegal terus berdenyut sampai akhir zaman. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar