Perlu diketahui: Dendam Barcelona dan Real Madrid adalah karena dipantik tewasnya ribuan rakyat Katalan, Barcelona yang berperang melawan Kerajaan Spanyol di Madrid tahun 1640. Meskipun dibalut dendam dan emosi, kedua kelompok supporter ketika bertemu dalam pertandingan; tidak sampai terjadi pertumpahan darah disana.
Berbeda dengan permusuhan bebuyutan supporter The Jak vs Viking. Tentu asal muasal dendam bukan karena nenek moyang mereka berperang seperti di Katalan; juga bukan karena peristiwa Bandung Lautan Api. Bahkan mungkin jika ditanyakan satu persatu penyebab mereka yang bermusuhan; jangan-jangan mereka hanya menjawab: ikut-ikutan saja, tanpa merasa bersalah karena tidak ingin tahu kebencian itu berasal dari mana.
Kemarin, pada laga klasik antara Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Karno tiga nyawa supporter melayang dengan sia-sia. Bara dendam keduanya membutakan mata bahwa sebenarnya mereka adalah saudara sebangsa setanah air yang dipersatukan dengan susah payah oleh Soekarno dan kolega. Pemuda yang seharusnya menorehkan tinta emas melanjutkan cita-cita kemerdekaan justru terbakar api dendam saudara sendiri.
Ini tidak bisa dibiarkan; fanatisme berlebihan apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang jauh dari peri kemanusiaan apalagi peri keadilan. Merefleksi hari lahir Pancasila 1 Juni nanti; apakah itu merah, kuning, hijau, biru, atau orange; seyogyanya harus bisa saling berdampingan satu sama yang lain dalam bingkai ke-Bhinekaan yang Tunggal Ika tidak terkecuali siapapun, pada setiap dimanapun dan kapanpun.
Alangkah baiknya setiap penyebab permusuhan kelompok ataupun golongan segera ditelusuri secara sungguh-sungguh, dan jadikanlah sebagai pasal mencari solusi perdamaian. Jangan sampai bara dendam mewaris ke generasi selanjutnya. Demi kesatuan bangsa kita, yang apapun warnanya; lagunya wajib sama: Indonesia Raya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar