Logo PS Suwanda Putra |
Dalam buku Tegal Sepanjang Sejarah (1984) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Dati II Tegal, Soemarno BA mengabarkan, pada masa perkembangan agama Islam, Dukuhwaru merupakan salah satu pusat pendidikan Islam yang terkenal. Di Dukuhwaru, terdapat pondok-pondok untuk mengajarkan Islam, yang diberikan tidak terbatas kepada kaum bangsawan, tetapi juga rakyat jelata.
Saat itu, tokoh yang terkenal di Dukuhwaru adalah Ki Ageng Kulur. Menurut cerita rakyat, Ki Ageng Kulur masih berkaitan dengan bangsawan Cirebon, Jawa Barat. Dan putranya, Raden Bagus Suwanda merupakan Prajurit Cirebon. Putra Ki Ageng Kulur itu, kemudian menjadi sosok yang sangat sentral dalam sejarah perkembangan Dukuhwaru.
Nama Suwanda diabadikan pada jalan, gabungan kelompok tani, dan yang paling fenomenal untuk perkumpulan sepakbola (PS). Apabila Shakespeare menyindir apalah arti sebuah nama, aku kira, penyematan nama Suwanda justru sangat berarti. Sebab, hal itu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada orang tua. Lebih dari itu, diharapkan menjadi semacam pemantik semangat untuk mewarisi spirit keparjuritannya.
Terlebih, sekarang PS Suwanda Putra sudah menginjak usia yang ke-46 tahun. Sejak didirikan pada 1 Januari 1970 (Sanuri, SH: 2013), PS Suwanda Putra merupakan klub sepak bola lokal yang pernah begitu besar. Menurut Sanuri, nama PS yang berlambang Elang Rajawali ini bahkan sempat berkibar di daratan Jawa Barat, tanah asal Suwanda dan sang ayah, Ki Ageng Kulur. Tentu, kebanggaan masa lalu itu akan selalu dikenang dan dirindukan.
Dukuhwaru yang sudah terlanjur di cap sebagai tanah sepakbola, kerap ‘ditagih’ untuk melahirkan pesepakbola-pesepakbola dari rahimnya sendiri. Di usianya yang sudah dewasa, semestinya tagihan itu bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan PS Suwanda Putra. Untuk itu, agenda yang dirasa paling mendesak adalah penyusunan kembali kepengurusan. Pasalnya, struktur yang ada sekarang terbilang seperti pepatah hidup segan mati tak mau.
Padahal, keberadaan pengurus merupakan prasyarat untuk berjalannya roda persepakbolaan di Dukuhwaru. Ibarat pada sebuah kapal, pengurus harus aktif mengembangkan layar, mengarahkan tujuan kapalnya. Momentum hari ulang tahun kiranya sangat tepat untuk membentuk kepengurusan baru. PS Suwanda Putra membutuhkan orang-orang yang memiliki spirit prajurit. Seorang prajurit, hanya tahu mengabdi tanpa mempertimbangkan untung dan rugi.
Apalagi, PS Suwanda Putra bukanlah perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba. Keuntungan sebuah PS, barangkali hanya ketika mampu memproduksi pemain-pemain, yang pada gilirannya mampu memberikan kontribusi untuk mengharumkan nama desa, dan kabupaten pada umumnya. PS Suwanda Putra harus diurus oleh orang-orang yang memiliki rasa cinta dan semangat muda. Mari bergandengan tangan, bersama-sama untuk menjaga kapal persatuan agar terus berlayar, dan tidak tergoyahkan.
Sekali lagi, selamat ulang tahun, PS Suwanda Putra!
Nama persatuan sepak bola Ps Suwanda harus tetap di jaga ke kompakannya dan namanya harus melambung tinggi serperti elang yg terbang di awan. Di waktu terbang di awan yg menapakan sayaknya kita harus melihat betapah indah elang tersebut terbang bebàs diawan dan elang tersebut menatap matanya melihat kanan kekiri kebawah ke atas dan kedepan dan ke belakang.
BalasHapusPs suwanda harus tetap maju maka kita semua harus bersatu melihat dengan hati pikiran tenaga jiwa dan raga.
Salam sukses ps suwanda desa dukuh waru