Foto: FB Ade Hermayati |
Perempuan muda itu
meliuk-liuk di atas panggung, bagaikan seekor cobra yang terprovokasi suara
tiupan seruling India. Gerakannya anggun, seperti Dedes ketika pertama kali
mempesona Arok di singgasana Tumapel.
Wajahnya tertutup topeng manis. Berwajah
putih, bermata lentik, berbibir merah, dan berhidung mancung. Tarian bertopeng asal
Tegal yang ia sajikan bersama rekan-rekannya itu, disebut Tari Topeng Endel.
Tari Topeng Endel yang menjadi pembuka Pentas Seni dan Budaya “Sendratari
Legenda Gendowor: Babad Pemerintahan Kabupaten Tegal Abad 17 Masehi” itu,
berhasil mempesona para penonton yang hadir dalam hajatan tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang diadakan
di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini “Indonesia Indah,” Minggu, 9 Juni 2013.
Nama Perempuan Muda itu Ade Hermayati, siswi kelas 2 SMK Negeri 1 Slawi. Perempuan kelahiran 24 Desember 1995, di Desa Banjaranyar Kecamatan Balapulang ini belajar menari sejak duduk di bangku SD. Tarian yang pertama kali ia pelajari adalah Tari Topeng Endel.
Selain akrab dengan Tari Topeng Endel, hobinya menggeluti Senitari Tegalan membawanya kemudian mengenal banyak tarian, diantaranya: Tari Lenggok Wangi, Tari Kuntul Tegalan, dan Tari Sekar Ayu. Di kala semakin mengkerutnya kebanggaan dan perhatian kaum muda akan kebudayaan dan kesenian daerah, Ade justru mengaku sangat bangga bisa membawa nama Kabupaten Tegal dalam setiap pentas menarinya. “Saya sangat bangga membawa Kabupaten Tegal kemana-mana,” demikian ia berujar.
Prestasi menjanjikan telah ia persembahkan, ketika berhasil menjadi Juara 3 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013, yang diadakan di Semarang. Ade mempunyai segenggam harapan: bahwa ia bersama Tarian Tegalannya; ingin terus bisa membawa nama Kabupaten Tegal harum berkibaran kemana-mana, dimana-mana.
Harapan suci dari seorang Perempuan Muda yang mencintai tanah kelahirannya. Wujud semangat ‘negali’ dari Sang Penari Tegalan yang menginspirasi dan juga patut diapresiasi. Ade lewat prestasinya di senitari, mengajarkan kepada kita semua –generasi muda Kabupaten Tegal; bahwa kebudayaan dan kesenian Tegalan harus tetap dirawat dan dilestarikan, bahwa untuk berbakti kepada Ibu Kabupaten Tegal, bisa dimulai sejak dini, sejak muda: dengan prestasi dalam segala lini, tanpa menunggu nanti.
Semoga kelak ia, bisa menjadi sebesar Suwitri: Sang Maestro Tari Topeng Endel yang telah lebih dulu mendunia di jagat seni tari. (*)
Mantap artikelnya... Mantap Blognya...
BalasHapus