19 Mei 2013

Bupati Herry


Awalnya ada sebuah keengganan, tetapi runtuh sudah pertahanan ketika Fani mengingatkan: “Setiap kita ada sisi lebih dan kurangnya, adakalanya mereka melihat kurang kita, tapi siapa tahu lebih kita melebihi. Cukup tau dan ingat kelebihan orang lain, tanpa ingat dan membesarkan kurangnya orang lain, agak susah memang, tapi itu memang sikap yang harus dilakukan.”

Di tengah hujan deras yang membasahi seluruh tanah Slawi, kabar itu sungguh mengejutkan, pasalnya Orang Nomor Satu Kabupaten Tegal, HM Herry Soelistyawan, SH, MHum mendadak berpulang. Ia diduga mengalami kelelahan dan sempat dilarikan ke RSUD Dr. Soesilo, Slawi, selepas mengikuti serangkaian acara Hari Jadi Kabupaten yang dipimpinnya. Tetapi nyawanya tidak tertolong, pada pukul 14.15 WIB ia menghembuskan nafas terakhir.

Lima bulan yang lalu, 3 Januari 2013, tidak mengerti ada angin apa, aku seolah mengharuskan diri untuk pergi ke Slawi, membeli koran Radar Tegal terbitan hari itu, dalam hati: barangkali ada berita berita pelantikan Bupati, untuk kenang-kenangan nanti. 

Kemarin sore, setelah berkirim do’a, seperti awal membeli, ada perasaan yang seolah mengharuskan diri untuk menemukan kembali koran itu. Setelah membongkar tumpukan koran-koran bekas, akhirnya si koran ditemukan.

Peristiwa pembelian koran lima bulan lalu, tentu aku menolak menyebutnya sebagai firasat untuk Bupati Herry lima bulan mendatang. Tetapi aku tidak menolak untuk mengatakannya sebagai ‘titipan kewajiban.’ Bahwa ada sebuah keharusan, ‘fardhu ain’ untuk kemudian setelah kemarin ia berpulang, aku menuliskan berita lima bulan lalu itu.

Berikut Cover Story, HM Herry Soelistyawan, SH, MHum yang dimuat di Radar Tegal, 3 Januari 2013:

PNS Rendahan Pembuat Amplop

Sosok HM Herry Soelistyawan, SH, Mhum merupakan figure yang tidak asing bagi PNS dan warga Kabupaten Tegal. Apalagi pria kelahiran Tegal, 27-4-1959 ini, kini tengah menjabat sebagai Plt. Bupati Tegal, yang rencananya hari ini dilantik menjadi Bupati Tegal oleh Gubernur Jateng, Haji Bibit Waluyo. Lelaki yang merintis jadi PNS sejak tahun 1985 dengan golongan III/a, sebagai PNS rendahan di Pemkab Tegal.

Siapa menyangka, HM Herry Soelistyawan saat menjadi pegawai rendahan juga ditugasi membuat envelope (amplop) untuk kepentingan instansinya, saat awal bekerja. Namun semua ditekuni hingga Allah SWT mengangkatnya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Tegal. Bahwa kini, golongan kepangkatan dirinya sudah mencapai IV/e pada April 2012 lalu. “Benar awal saya menjadi PNS ditugasi membuat amplop untuk keperluan surat menyurat tempat saya bekerja,” kata HM Herry Soelistyawan, SH, Mhum, yang merampungkan pasca sarjananya di UGM Yogyakarta tahun 2003 itu.

Dikatakan Herry, dirinya awal mendapat jabatan sekitar atau tahun keempat menjadi PNS, yaitu 1987, dipercaya sebagai Kasubag Perundang-undangan Bagian Hukum dan Ortala dengan eselon V.A. Tiga tahun kemudian dengan golongan eselon yang sama, dirinya diangkat menjadi kepala Bagian Hukum Pemkab Tegal.

Menurut dia, dengan berprinsip hidup  “mengalir bagai air” sebagai motto kerjanya, membuat jabatan demi jabatan diraihnya. Bahkan jabatan tertinggi pada birokrasi Pemkab Tegal, dirinya raih dengan menjabat sebagai Sekda. Mulai tahun 2002 hingga 2008 sebelum dirinya beralih ke kancah perpolitikan, dengan ikut berlaga dalam Pilkada Kabupaten Tegal sebagai wakil bupati. “Kami merasa kepangkatan sudah mentok, sehingga bersikap mengambil langkah kedunia politik,” ujar Herry, yang sejak kecil menggemari dunia kepramukaan itu.

HM Herry Soelistyawan, SH, Mhum juga dikenal dikalangan masyarakat. Karena menggemari dunia olahraga dan keagamaan. Itu dibuktikan dengan kedekatan dirinya dengan Majlis Taklim Ponpes At-Tauhidiya Giren Talang dan Cikura Bojong. Bahkan dirinya sering dipercaya menjadi shohibul haul, sejumlah agenda keagamaan yang Ponpes asuhan keluarga Almarhum Almaghfurlah KH. Said. Begitupun di bidang olahraga sepakbola, memiliki SSB Tri Sanja Adiwerna kelahiran dirinya.

“Kami juga pernah menjabat ketua Persatuan Sepakbola Kabupaten Tegal (Persekat),” tuturnya.

Melanjutkan Program

Sejak menggapai dunia perpolitikan, dirinya ikut berlaga dalam Pilkada, mendampingi Agus Riyanto, S.Sos, MM yang kala itu sebagai calon bupati Tegal 2009-2014. Keduanya berhasil meraih suara terbanyak dan dilantik menjadi Bupatti dan Wakil Bupati Tegal oleh Gubernur Jateng. Seiring kekosongan jabatan Bupati Tegal, saat ini dirinya diangkat menjadi Plt. Bupati Tegal. “Jika diangkat menjadi Bupati Tegal, kami bakal terus melanjutkan program lama, yaitu semangat ‘Gotong Royong’ dalam membangun daerah,” ucap putra asli Kabupaten Tegal kelahiran Adiwerna itu.

Pihaknya menyikapi perkembangan daerahnya dalam peningkatan pembangunan dan penataan kota Slawi sebagai ibu kota Kabupaten Tegal cukup membanggakan. Karena menurutnya, dengan banyaknya pembangunan yang digadang serta penciptaan iklim kondusif daerahnya, bakal bisa meraih investor yang bakal meliriknya menanamkan modal di Kabupaten Tegal.

“Memang capaian nilai investasi daerahnya masih jauh dari harapan. Baru Rp 205 Miliar di tahun 2012. Untuk mencapai peningkatan pertumbuhan sebesar 5,5 prosen, dibutuhkan invastasi dari investor sebesar sekitar Rp 3 Triliun lebih. Ini yang terus diupayakan kedepan.’ Terang Herry.

Sementara, dengan dibangunnya sejumlah ikon baru Kabupaten Tegal, pihaknya beserta seluruh jajaran di Pemkab Tegal bakal terus berupaya menarik investor tertarik dan menanamkan investasi di Kabupaten Tegal. TRSA dan sejumlah bangunan unggulan lain merupakan sejumlah kiat, guna mempercantik kota dan membuat investor melirik daerahnya. (goni)

Tidak disangka, koran lima bulan yang lalu itu, saat ini akhirnya menjadi benar-benar kenangan.

Dan kali ini, barangkali Raja Dangdut Rhoma Irama benar: “Kalau sudah tiada, baru terasa..”

Selamat jalan dan terima kasih Bupati Herry, apapun dan bagaimanapun Anda telah dan pernah memberikan warna untuk Kabupaten Tegal. Maka sudah sepatutnya aku dan semua kita warga Kabupaten Tegal dimanapun berada, setidaknya memberikan sebuah penghargaan, termasuk -sekecil-kecilnya- dengan menuliskan perjalanannya, di sini, di ruang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar